Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SOLO: Mantan Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Surakarta periode 2006-2011, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, nasib Tim Persis Solo ke depan ditentukan oleh induk organisasi sepak bola Indonesia PSSI.
 
"Persis nasibnya ditentukan PSSI. Jika induk organisasi sepak bola Indonesia itu, terkena sanksi dari FIFA, maka yang menjadi korbannya Merah Putih," kata Rudyatmo di Solo, Sabtu (8/12).
 
Menurut Rudyatmo, jika terkena sanksi rakyat harus bersatu menyelenggarakan kongres untuk membentuk pengurus baru PSSI, karena yang menjadi korbannya Merah Putih atau Indonesia yang dilarang ikut kompetisi ke luar negeri.
 
Setelah itu, kata Rudyatmo, jika diberi sanksi dengan segera diterima oleh PSSI, dan dua-duanya yang membentuk kelompok tersebut membubarkan diri.
 
Menurut dia, kongres membentuk PSSI pengurus baru yang tidak terkontaminasi kepentingan kelompok atau politik, sehingga Persis Solo hanya satu dan PSSI juga sama. Mereka kemudian bisa bertanding keluar dan bisa menjadi juara.
 
"Persis ke depan hanya satu klub, sehingga mereka bisa fokus untuk kepentingan sepak bola Indonesia, bukan kelompok atau politik," kata Rudyatmo yang juga sebagai Wali Kota Surakarta menggantikan Joko Widodo yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
 
Menyinggung soal Persis yang ikut kompetisi Liga Indonesia, kata Rudyatmo, pihaknya sudah meminta Manajemen Persis untuk segera penyelesaikan masalah gaji pemain.
 
"Manajemen berupaya menyelesaikan tunggakan gaji para pemain yang belum terbayar itu. Kita tunggu saja perkembangnya," kata Rudyatmo.
 
Menurut Rudytamo, pengurus klub segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, kemudian memikirkan Persis ke depan hanya satu dan PSSI juga sama tidak terkontaminasi kepentingan lain.
 
"Sehingga, Persis khususnya dan PSSI pada umunya, ke depan memikirkan kemajuan sepak bola Indonesia menjadi baik dan kuat," kata Rudyatmo.
 
Menyinggung soal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang akan memberikan sanksi Persis terkait meninggalnya mantan Striker Persis LI, Diego Mendieta, kata dia, BOPI tidak memeliki wewenang masala tersebut.
 
Menurut Rudyatmo, BOPI seharusnya memikirkan dan dapat penyelesaikan masalah-masalah yang lebih besar dibanding soal tim Persis yang kesebelasan kecil.
 
"BOPI seharusnya fokus ke masalah-masalah yang besar yang hingga sekarang tidak bisa terselesaikan," kata Rudyatmo. (Antara/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper