PIALA AFRIKA: Zambia juara setelah menang 8-7 atas Pantai Gading

JAKARTA: Didier Drogba kembali dihantui kecemasan setelah gagal melakukan tendangan penalti, ketika Zambia memenangi Piala Bangsa Afrika untuk pertama kalinya, setelah pada laga final mengalahkan Pantai Gading 8-7 dalam adu penalti dramatis akibat kedudukan imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu, Minggu.Stoppila Sunzu menjadi pahlawan timnya setelah mencetak angka kemenangan dalam adu penalti yang mendebarkan itu.Namun laga tanpa gol itu seharusnya tidak akan terjadi, seandainya tendangan penalti Drogba pada menit ke-70 tidak melebar dari mulut gawang, kegagalan yang pernah dilakukannya pada final 2006 ketika Pantai Gading kalah atas Mesir.Kekalahan itu pun merupakan kejadian nyaris menang bagi generasi emas Pantai Gading, yang diharapkan meraih gelar utama Piala Afrika pada empat edisi terakhir, tapi semua gagal mereka lakukan.Dua pemain mereka yang berada di Liga Utama Inggris -- Kolo Toure dan Gervinho - gagal dalam menenang penalti itu."Kami bermain buruk tapi kami juga sebenarnya memiliki banyak peluang. Ini merupakan kekecewaan besar, padahal kami mengharapkan hasil yang bagus," kata pelatih Pantai Gading Francois Zahoui seperti dikutip dari Antara.Zambia, yang mengikuti turnamen itu sebagai tim "underdogs", memenangi laga di hadapan 40.000 penonton yang memadati Stadion Friendship di ibukota Gabon, tampil mencekam lawan Pantai Gading yang amat mengejutkan tampil jinak dan gagal menggulung lawan mereka."Kami tidak takut dengan mereka, hal itu kami tanamkan dalam diri kami. Kami tahu kami bisa memenangi pertandingan dan kami yakinkan hal itu," kata penjaga gawang Zambia, Kennedy Mweene.Setelah menang, tim Zambian membentangkan spanduk yang mengingatkan teman-teman mereka yang tewas pada kecelakaan pesawat terbang tidak jauh dari stadion itu pada 1993 dan kemenangan itu mereka sembahkan pada mereka."Kami tidak dapat menjelaskan kenapa kami menang. Rasanya seperti ada kekuatan khusus pada kami," kata pelatih Herve Renard yang mengeluarkan air mata.Dalam pertandingan itu, Zambia memeperagakan permainan menekan dengan melakukan operan-operan mengesankan. Bola seperti mengalir dengan rutin kendati mereka beberapa kali dicekam bahaya terutama di lini bertahan mereka.Yaya Toure dan pemain pengganti Max Gradel nyaris membuat angka untuk Pantai Gading tetapi tembakan mereka melebar dari mulut gawang.Tapi seharusnya Drogba yang menjadi pahlawan bagi Pantai Gading, setelah Isaac Chansa mendorong Gervinho di area penalti pada menit ke-70 dan wasit dari Senegal Badara Diatta dengan berani menunjuk titik putih.Tetapi tembakan Drogba melebar dari tiang gawang dan ia kelihatan seperti kurang bersemangat pada sisa waktu pertandingan.Namun ia tampil tangguh lagi ketika mencitapan gol kelima Pantai Gading pada adu penalti. Sebanyak 14 tendangan awal berhasil dilepas sebelum tendangan Kolo Toure diamankan pada kedudukan 7-7 dan Rainford Kalaba gagal menendang untuk Zambia.Gervinho, yang sebelumnya tidak bersedia melakukan tendangan penalti, akhirnya gagal sebelum Sunzu memenangkan angka untuk Zambia, yang kalah pada dua final sebelumnya pada 1974 dan 1994.Ini merupakan turnamen ketujuh Piala Afrika yang diselesaikan dengan adu penatli. Hal sama terjadi baru-baru ini ketika Mesir mengalahkan Pantai Gading 5-3 pada final 2006, setelah laga berkesudahan tanpa gol pada waktu normal dan perpanjangan waktu.(api)