Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dan Seleo pun kehilangan Scrates

JAKARTA: Sebut nama Sócrates Sampaio de Sousa Vieira de Oliveira mungkin sulit dikenali orang, tetapi di Brasil, nama itu identik dengan Socrates, mantan kapten tim nasional sepak bola Brasil di Piala Dunia era 1980-an.Jumat pekan lalu, timnas

JAKARTA: Sebut nama Sócrates Sampaio de Sousa Vieira de Oliveira mungkin sulit dikenali orang, tetapi di Brasil, nama itu identik dengan Socrates, mantan kapten tim nasional sepak bola Brasil di Piala Dunia era 1980-an.Jumat pekan lalu, timnas Selecao sang juara dunia 5 kali itu berduka karena legenda mereka, Socrates meninggal pada usia 57 tahun setelah  dirawat di sebuah rumah sakit di Sao Paolo akibat infeksi usus.Socrates merupakan kapten Samba Boys selama 1979-1986 dengan mencatatkan 66 pertandingan dan mencetak 22 gol untuk Selecao.Socrates dikenang karena baru memasuki karir sebagai pesepakbola profesional pada usia 25 tahun karena dia harus menyelesaikan sekolah kedokterannya. Karena itu dia sering dijuluki Socrates sang pemikir, bapak filsafat.Nama Socrates juga merujuk kepada filsuf Socrates (470 SM - 399 SM) dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis Barat. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.Di Piala Dunia, Selecao pimpinan Socrates cukup tangguh. Saat Piala Dunia 1982 di Spanyol, Socrates membawa Brasil melumat Uni Sovyet, Skotlandia dan Selandia baru di babak kualifikasi pertama.

Kemampuannya dalam membaca permainan sangat diakui dan gerakan yang terkenalnya ialah "blind heel pass" (umpan tumit tanpa melihat).Di babak kedua, Brasil harus satu grup dengan Italia dan Argentina. Brasil yang juga diperkuat Zico dan Falcao membekuk Argentina yang diperkuat Diego Maradona dan Daniel Pasarella dengan skor 3-1.Namun, melawan Italia, gol Socrates dan Falcao dibayar tunai tiga gol alias hattrick oleh Paolo Rossi dan Italia pun melenggang ke semifinal dan final. Rossi pula yang membuat Italia juara dunia. Socrates pun dikenang dengan kegagalannya.Socrates kembali tampil di Piala Dunia 1986 di Meksiko, kali ini Edinho jadi kapten tetapi lagi-lagi gagal setelah kalah dari Prancis lewat drama adu pinalti di babak perempat final.Guadalajara, 21 Juni 1986, Di babak perempatfinal, Brasil yang diperkuat Socrates, Alemao, Zico, Careca, Branco dkk menghadapi Prancis dengan kuartet Michel Platini, Jean Tigana, Luis Fernandez dan Alain Giresse.Gol Careca dan Platini membuat skor imbang 1-1 dan babak adu penalti dimulai. Socrates yang menjadi penendang pertama justru gagal, Julio Cesar pun gagal sedangkan Platini juga gagal sehingga Prancis pun menang 4-3.Piala Dunia usai, Socrates pensiun sebagai pesepak bola pada usia 35 setelah di penghujung karirnya bermain untuk klub Brazil, Flamenggo.Hebatnya, kala pensiun Socrates melanjutkan pendidikannya di bidang filsafat sampai meraih gelar doktor sembari melanjutkan praktek kedokteran di kota Ribeirao Preto, dan tentu saja menjadi komentator sepak bola serta budaya.Socrates meninggalkan enam putra dan putri. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper