JAKARTA: Duel kesebelasan Indonesia lawan Malaysia pada pertandingan terakhir penyisihan grup A Sepak Bola Sea Games XXVI sore nanti memang tidak menentukan nasib tim Merah Putih yang sudah pasti mengantungi tiket semi final. Namun, ini adalah pertandingan hidup mati.
Betapa tidak. Egi Melgiansyah cs memang sudah dipastikan maju ke babak semifinal setelah mengumpulkan poin penuh atas tiga kemenangan melawan Kamboja, Singapura dan Thailand. Namun pertarungan malam ini adalah duel harga diri bagi Indonesia, setelah dalam ajang Piala Asia lalu, tim senior dipecundangi Malaysia meski sempat menggulung kesebelasan negeri jiran itu dengan skor telak 5-1.
Sebaliknya, di ajang Sea Games kali ini, meski Malaysia sudah mengumpulkan 7 poin dan menduduki posisi runner up, masih ada peluang tersingkir karena dibayangi oleh peringkat ketiga Singapura yang membukukan 4 poin. Artinya, nasib Malaysia masih bisa ditentukan oleh Singapura.
Bila Malaysia mengalami kekalahan dari Indonesia sementara Singapura menang melawan Thailand dengan skor minimal 3-0, maka pemain yang diasuh oleh pelatih Ong Kim Swee itu harus angkat koper lebih awal dan merelakan tiket semifinal untuk pemain Negeri Singa.
Oleh karena itu, pemain Negeri Jiran yang dipimpin oleh Bakhtiar Baddrol berkepentingan untuk mengalahkan Indonesia atau setidaknya menahan imbang selama 90 menit permainan, untuk memantapkan maju ke babak selanjutnya tanpa harus mengharapkan belas kasihan hasil Singapura lawan Thailand.
Namun, jelas tak mudah bagi Malaysia mewujudkan hal itu. Apalagi Pelatih Timnas di bawah 23 (under 23/U23) Rahmad Darmawan tidak akan membiarkan anak asuhannya berleha-leha di pertandingan penyisihan terakhir.
"Walau Timnas sudah pasti lolos, baik itu menang atau kalah, tetapi saya tekankan kepada anak-anak untuk bermain 100% dan maksimal karena setiap permainan itu penting," ujarnya seperti dikutip dari Antara, kemarin.
Bagi Timnas Merah Putih U23, kemenangan atas Malaysia bukan hanya mengalahkan juara bertahan Sea Games 2009, tetapi juga membalaskan dendam Tim Senior yang tunduk pada Kejuaraan AFF Desember lalu.
Belum hilang dalam ingatan kita, ketika Merah Putih yang masih diasuh Alfred Riedl harus mengakui Malaysia sebagai juara AFF. Meskipun sempat menang atas Malaysia 2-1 pada final leg kedua, namun itu tak berarti banyak karena pada leg pertama yang diselenggarakan di Negeri Jiran, Indonesia ditekuk 3-0.
Apalagi final yang dramatis tersebut diwarnai dengan kelakuan tidak sportif dari suporter Malaysia yang menggangu konsentrasi dan penglihatan Kiper Markus Horison dengan menggunakan laser.
Selain itu, kekalahan di AFF tambah menyakitkan bila mengingat pada babak penyisihan Malaysia tidak berdaya atas keperkasaan Merah Putih yang membantai 5-1.
Di atas kertas dan hasil dari penampilan sebelumnya, Timnas Merah Putih U23 jelas lebih unggul dari Malaysia. Bermain tanpa beban tersingkir dan didukung oleh suporter, jelas merupakan keunggulan Indonesia sekaligus hambatan bagi Malaysia.
Apalagi duet Patrich Wanggai dan Titus Bonai dalam menekuk Kamboja, Singapura dan Thailand lebih baik dari Malaysia yang harus bermain imbang dengan Negeri Singa, menang tipis atas skuad Negeri Gajah Putih, meskipun sempat menang telak 4-1 lawan Kamboja.
Namun di lapangan hijau semuanya bisa terjadi. Bagaimana hasil pertandingan itu mari kita saksikan bersama-sama sore nanti. Selamat berjuang Timnas U23. (ln)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
