Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilumat Swiss di Nations League, Begini Analisis Pelatih & Pemain Belgia

Sepak bola Eropa terguncang saat Timnas Belgia, peringkat teratas dalam FIFA Ranking dan peringkat ketiga Piala Dunia 2018, diremukkan Swiss dengan skor 2 – 5 di ajang Nations League Eropa.
Para pemain Swiss melakukan selebrasi selepas menjebol gawang Belgia./Reuters-Arnd Wiegmann
Para pemain Swiss melakukan selebrasi selepas menjebol gawang Belgia./Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA – Sepak bola Eropa terguncang saat Timnas Belgia, peringkat teratas dalam FIFA Ranking dan peringkat ketiga Piala Dunia 2018, diremukkan Swiss dengan skor 2 – 5 di ajang Nations League Eropa.

Padahal, Eden Hazard dan kawan-kawan telah unggul 2 – 0 berkat gol yang diborong adik kandung Eden, Thorgan Hazard.

Kemasukan lima gol bukan hal lazim terjadi ke gawang Belgia. Apalagi, akibat kekalahan itu, mereka gagal lolos ke putaran final Nations League Eropa.

Swiss-lah yang berhak melaju ke putaran akhir bersama tiga tim juara dari tiga grup Nations League A lainnya yakni Portugal, Inggris, serta satu lagi masih diperebutkan antara Belanda dan Prancis.

Kekalahan luar biasa itu pun segera menuai analisis dari pelatih Belgia asal Spanyol Roberto Martinez dan para pemainnya.

“Arogan? Tidak. Kami dikejutkan oleh serangan balik, kami melupakan pertahanan yang baik. Ini sulit diterangkan. Kami sebenarnya telah memulai dengan baik,” kata Martinez selepas laga di Lucerne, Swiss.

Bek kanan Thomas Meunier menganalisis bahwa timnya kalah karena “merasa bahwa segala sesuatunya sudah berada di tangan kami” setelah mengawali pertandingan dengan keunggulan dua gol cepat.

“Saat unggul dua gol, kami telah berpikir mengenai putaran final empat tim. Akhirnya ini menjadi pertandingan paling buruk sepanjang sejarah saya bersama Iblis Merah [julukan Timnas Belgia],” ujar Meunier, yang sebagai pemain belakang tentu ikut bertanggung jawab atas kebobolan lima gol itu.

Thorgan Hazard, yang mencetak dua gol Belgia, menggambarkan jalannya pertandingan kali ini sebagai sesuatu yang aneh.

“Mungkin kami malahan memulai pertandingan dengan terlalu bagus. Jadinya, kami terlalu percaya diri mengenai tugas kami. Setelah unggul 2 – 0, mestinya kami tak memberi kesempatan lagi kepada lawan,” paparnya.

Penjaga gawang Thibaut Courtois pun setuju bahwa keunggulan cepat dua gol membuat timnya terlena. “Namun, ini pertandingan di kompetisi level atas dan kami berharap kegagalan masuk ke putaran final menjadi pelajaran untuk masa depan.”

Dia menyayangkan terjadinya penalti untuk Swiss yang dianggapnya diakibatkan kesalahan yang tidak perlu. “Itu penalti yang bodoh dan Swiss kemudian mendapatkan harapan mereka kembali.”

Penalti itu disebabkan Courtois menjatuhkan bek Swiss Kevin Mbabu yang merangsek hingga ke depan gawang Belgia dan siap melepas tendangan dari jarak dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper