Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Pengungsian, Munchen Kini Jadikan Davies Termahal

Bayern Munchen mendatangkan pemain sayap remaja Alphonso Boyle Davies dari Vancouver Whitecaps dengan menorehkan rekor kesepakatan nilai transfer termahal untuk MLS AS.
Alphonso Davies/BBC
Alphonso Davies/BBC

Bisnis.com, JAKARTA – Juara Jerman Bayern Munchen mendatangkan pemain sayap remaja Alphonso Boyle Davies dari Vancouver Whitecaps dengan menorehkan rekor kesepakatan nilai transfer termahal untuk Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, kompetisi teratas di kawasan Amerika Utara.

The Whitecaps mengemukakan transfer fee plus add-ons (tambahan yang besarnya tergantung pada performa sang pemain) untuk pemain berkebangsaan Kanada yang baru berusia 17 tahun mencapai lebih dari US$22 juta (Rp314,61 miliar), terbesar yang pernah diterima kontestan MLS.

Davies, yang lahir dan berdarah Liberia, mengontribusi tiga gol dalam 20 penampilan bersama Whitecaps pada musim ini.

"Alphonso punya bakat sangat besar. Pada usia 17 tahun, masa depannya sangat menjanjikan. Dia memiliki kemampuan yang hebat, itu sebabnya banyak klub papan atas yang menginginkannya. Saya senang dia memilih Bayern,” ungkap Hasan Salihamidzic, Direktur Sport Munchen.

Davies, yang akan berulang tahun ke-18 pada November mendatang, menandatangani kontrak sampai Juni 2023 bersama klub Bavaria tersebut. Secara resmi dia baru bergabung dengan Munchen pada Januari tahun depan setelah musim MLS selesai.

Pemain yang mempunyai enam caps dan tiga gol untuk Timnas Kanada ini mempunyai latar belakang yang suram. Dia lahir pada 2 November 2000 di Buduburam, kamp pengungsian yang berjarak 43,45 kilometer dari Accra, ibu kota Ghana, negara di bagian barat Afrika.

Kedua orang tuanya terpaksa meninggalkan Liberia akibat perang saudara yang berlarut-larut pada akhir 1990-an yang membuat 450.000 warganya mengungsi. Ketika Alphonso Davies berusia 5 tahun, orang tuanya membawa dia pundah ke Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC & Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper