Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Bersaing, Klopp Tegaskan Liverpool Kini Sudah Berbeda

Siap Bersaing, Klopp Tegaskan Liverpool Kini Sudah Berbeda
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp/Reuters-Peter Nicholls
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp/Reuters-Peter Nicholls

Bisnis.com, JAKARTA - Dua tahun lalu, ketika Manchester United menghabiskan 89,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,68 triliun untuk memboyong kembali pemain Paul Pogba dari Juventus ke Old Trafford, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, bilang, “Saya akan melakukan hal berbeda, jika saya bisa membelanjakan uang sebanyak itu.” 

Tapi, sejak musim panas 2018 ini, Liverpool melakukan hal yang sama, yaitu membelanjakan uang dalam jumlah besar untuk membeli sejumlah pemain bintang.

Setelah membeli bek tengah Virgil van Djik dari Southampton dengan bayaran transfer 75 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,41 triliun –yang merupakan rekor dunia transfer bek-, gelandang Naby Keita 54 juta pound dan Fabinho 45 juta pound, Liverpool sekarang mencetak rekor dunia transfer kiper dengan merekrut Alisson Becker dari AS Roma senilai 66,8 juta pound (sekitar Rp 1,26 triliun).

Liverpool sekarang sudah berubah. Mereka berani menghabiskan banyak uang untuk memboyong para pemain yang diyakini bisa menghasilkan prestasi.

Pemicunya adalah keberhasilan pasukan Jurgen Klopp ini menembus babak final Liga Champions musim lalu. Kekuatan, ketenangan, dan kepemimpinan Van Djik di jantung pertahanan memberikan kepercayaan diri yang besar buat rekan-rekannya terutama untuk trio lini depan The Reds ini, yaitu Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.

Liverpool sekarang tak lagi melulu menjual bintangnya. Dulu  pada masa kepelatihan Brendan Rodgers, mereka melepas Luis Suarez ke Barcelona. Kemudian, Klopp juga menjual Philippe Coutinho senilai 142 juta pound ke Barca.

Liverpool kini berubah dan mengambil prinsip bahwa untuk berkompetisi dengan lawan terbaik, anda juga harus membeli sejumlah pemain terbaik.

Liverpool sudah menghabiskan 250 juta pound dalam bursa transfer pada beberapa tahun terakhir ini.

Perubahan pola kebijakan Klopp seiring dengan visi dari pemilik klub yang baru, Fenway Sports Group (FSG), yang mengambil alih penguasaan The Reds ini sembilan tahun lalu.

Gagasan awal adalah menjadikan Liverpool sebagai tempat pilihan terbaik buat para pemain muda terbaik dari seluruh dunia. Gagasan ini -yang dikombinasikan dengan kehendak pemilik klub untuk memperkuat timnya- didukung analisis dari para pemandu bakatnya.

Sekarang, kombinasinya masih ada tapi prioritasnya bergeser, yaitu membeli pemain-pemain jadi yang memiliki arti penting buat mendongkrak prestasi.

Ketika Klopp datang ke Liverpool tiga tahun lalu, ia berusaha meyakinkan bahwa ia bisa memberikan gelar dengan skuad yang ada. Tapi, hal itu ternyata terlalu sulit untuk direalisasikan.

Perbaikan dilakukan tapi tidak cukup memuaskan buat Klopp. Kenyataan yang ada memberikan kesimpulan sederhana, yaitu pelatih asal Jerman itu membutuhkan sejumlah pemain yang lebih baik.

Uang sekarang bukan masalah lagi buat Liverpool. Mereka memang belum sedrastis seperti dua klub dari Manchester dalam berbelanja pemain, tapi FSG selalu siap mendukung Klopp untuk merevitalisasi  kekuatan pasukannya.

Dari urutan kedelapan di Liga Primer Inggris di belakang Southampton, Liverpool kemudian menembus empat besar dua kali dan terpenting mencapai final Liga Champions lagi setelah 2005.

Kekalahan 1-3 melawan Real Madrid pada final Liga Champions musim lalu di Kiev, Ukraina, memperkuat persepsi baru itu. Untuk bersaing menjadi yang terbaik, mereka harus membeli para pemain terbaik.

Itulah mengapa Liverpool sekarang berani mencetak rekor dunia transfer untuk kiper. Mereka melihat faktor kelemagan kiper Loris Karius yang membuat dua kesalahan fatal pada final Liga Champions musim lalu itu harus segera diperbaiki.

Klopp dan stafnya membutuhkan kiper matang yang jauh lebih baik dari Karius agar bisa juara. Pilihannya ada pada kiper pesaing mereka di AS Roma, Alisson, yang tampil sebagai kiper utama Brasil sampai perempat final Piala Dunia 2018.

Klopp dan manajer Liverpool sudah tak ingin lagi melakukan proses pengembangan prestasi secara berjenjang. Mereka kini gemar membeli pemain bintang.

Di bawah mistar ada Alisson. Di depannya ada duat poros halang, yaitu Van Dijk dan bek finalis Piala Dunia 2018 dari Kroasia, Dejan Lovren. Di tengah ada darah baru, Keita, selain pemain Inggris di seminal Piala Dunia 2018, Jordan Henderson. Adapun di depan ada Salah, Firmino, dan Sane yang produktif di Liga Champions musim lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper