Bisnis.com, BREST, Belarusia - Bintang Argentina yang hebat Diego Maradona mengambil alih sebagai ketua klub sepak bola Belarus Dynamo Brest pada Senin (16/7/2018) setelah menandatangani kontrak tiga tahun dan mengatakan dia berharap presiden kuat negara itu Alexander Lukashenko akan menjadi penggemar.
Maradona telah menyebabkan sensasi di Belarus dengan menyetujui untuk mengambil alih klub yang diselamatkan dari kebangkrutan dua tahun lalu. Dia berencana pindah ke Brest setelah berpisah dengan Al-Fujairah FC di mana dia adalah pelatih klub Uni Emirat Arab.
Dia mendarat di Belarusia setelah menjadi duta besar FIFA di Piala Dunia di Rusia, di mana kejenakaannya di hari pertandingan, termasuk memberikan isyarat jempol ke Nigeria kepada penggemar Nigeria selama satu pertandingan, mengangkat alis.
"Saya ingin membuat foto dengan Lukashenko, saya berharap dia akan menjadi penggemar kami," kata Maradona pada konferensi pers setelah mendarat di Brest dengan sorakan dua lusin pendukung, dan diberi sambutan tradisional berupa roti dan garam.
"Saya bisa hidup tanpa masalah di Belarus," tambahnya.
Dynamo Brest tidak pernah memenangkan gelar liga dan seorang pendukung lokal mengatakan kepada Reuters sampai beberapa tahun lalu klub memiliki begitu sedikit uang sehingga para pendukung terkadang diminta untuk mengumpulkan dana untuk kaus tim.
Namun, dengan kedatangan investor baru dari UAE, klub telah memenangkan dua piala domestik dan berencana untuk membangun stadion baru dengan kapasitas 30.000 penggemar.
"Mengingat fakta bos Diego akan tinggal di Brest, saya pikir orang-orang akan datang dari seluruh dunia untuk menonton pertandingan," kata direktur pengembangan klub Viktor Radkov.
Radkov mengatakan Maradona, yang menjadi kapten Argentina untuk keberhasilan Piala Dunia pada 1986, akan tinggal di sebuah rumah mewah dengan sebuah gym kecil di Brest dan yakin orang Argentina akan pindah ke sana pada Agustus.
"Dia memiliki persyaratan tertentu, tetapi semuanya masuk akal," kata Radkov.
Mantan pemain Barcelona dan Napoli berusia 57 tahun itu sebelumnya mengelola tim UEA Al-Wasl bersama tim nasional Argentina dari 2008 hingga 2010.
Presiden Lukashenko telah memerintah Belarus dengan tangan besi selama hampir seperempat abad meskipun hubungan dengan Barat telah membaik setelah dia setuju untuk membebaskan beberapa tahanan dan mentoleransi tingkat oposisi di parlemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
