Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA 2018: 57% Pembeli Tiket dari China di Rusia Perempuan

Sekitar 57% pembeli tiket Piala Dunia di Rusia pada 14 Juni-15 Juli 2018 berjenis kelamin perempuan.
Piala Dunia 2018: Rusia, Akankah Meraup Keuntungan Ekonomi?/Reuters
Piala Dunia 2018: Rusia, Akankah Meraup Keuntungan Ekonomi?/Reuters

Bisnis.com, BEIJING -  Sekitar 57%  pembeli tiket Piala Dunia di Rusia pada 14 Juni-15 Juli 2018 berjenis kelamin perempuan.

Ctrip, agen perjalanan wisata berbasis daring terbesar di China, tidak menyangka dengan data penjualan tiket yang ternyata didominasi kaum hawa itu.

Mereka mengaku berangkat ke Rusia karena ingin melihat para pemain pujaannya dari dekat, demikian Ctrip.

Tidak lolosnya tim nasional China ke ajang sepak bola terbesar sejagat itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap hasrat para penggila bola (gibol) dari negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, demikian media resmi China, Jumat.

Bahkan para "gibol" China telah membelanjakan uang hingga 3 miliar dolar RMB (Rp6,45 triliun) di Rusia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018.

Penggemar dari China yang berjumlah 100 ribu orang berangkat ke Rusia menempati peringkat ketiga.

"Terdapat 20 penerbangan yang mengangkut 4.000 orang dari China ke Rusia setiap hari. Tingkat keterisian penerbangan tersebut rata-rata di atas 90 persen. Penggemar sepak bola dan wisatawan dari China menjadi bagian terbesar dalam wisata Piala Dunia," kata Manajer Penjualan Paket Wisata Luar Negeri Ctrip, Xiao Yinyuan, dikutip Global Times.

Setiap penggemar sepak bola diperkirakan menghabiskan 30.000 RMB (Rp64,5 juta) untuk pelayanan wisata reguler, sedangkan bagi "gibol" yang ingin menonton pertandingan menarik dengan tempat duduk berkelas diperkirakan menghabiskan 50.000 RMB (Rp107,5 juta).

Ctrip menyatakan bahwa paket semifinal dan final dijual seharga 180.000 RMB (Rp387 juta) per orang. Meskipun terlalu mahal, banyak gibol dari China yang berebut mendapatkan paket itu.

Provinsi Guangdong dan Provinsi Hebei berada di peringkat pertama dan kedua yang menyumbangkan para gibol ke Rusia, disusul Provinsi Fujian, Daerah Otonomi Guangxi, dan Beijing.

Gibol dari Guangdong bisa menghabiskan 20.462 RMB (Rp43,9 juta) per orang, sedangkan dari Daerah Otonomi Xinjiang yang berada di peringkat terakhir hanya menghabiskan 13.308 RMB (Rp28,6 juta) per orang. Namun ada seorang gibol dari Fujian menghabiskan 850.000 (Rp1,8 miliar) untuk satu pertandingan.

Timnas China gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah anak asuh Marcello Lippi itu disisihkan Korea Selatan dan Iran di babak kualifikasi Asia Grup A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper