Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Punya Rencana Jangka Panjang, Hasenhuettl Tinggalkan Leipzig

Klub Bundesliga Jerman RB Leipzig dan pelatih berkebangsaan Austria Ralph Hasenhuettl pada Rabu (16/5/2018) bersepakat untuk memutuskan kerja sama atas kontrak yang tengah berjalan.
Ralph Hasenhuettl/Reuters-Hannibal Hanschke
Ralph Hasenhuettl/Reuters-Hannibal Hanschke

Bisnis.com, JAKARTA – Klub Bundesliga Jerman RB Leipzig dan pelatih berkebangsaan Austria Ralph Hasenhuettl pada Rabu (16/5/2018) bersepakat untuk memutuskan kerja sama atas kontrak yang tengah berjalan.

Pelatih berusia 50 tahun itu meninggalkan Leipzig dengan hasil yang mengecewakan pada musim 2017-2018 setelah tim dari wilayah eks-Jerman Timur itu gagal lolos ke kualifikasi Liga Champions Eropa musim depan setelah hanya finis di peringkat keenam Bundesliga.

“Klub berhak tidak menawarkan perpanjangan, tetapi kami juga menekankan bahwa memasuki tahun terakhir kontrak, tidak ada rencana jangka panjang yang jelas, ini tentu tidak ideal,” ungkap Hasenhuettl, mantan ujung tombak Timnas Austria pada 1988 hingga 1994.

“Saya pikir itu penting bagi masa depan klub dan saya sebenarnya lebih suka jawaban “ya” daripada “tidak” [terkait dengan rencana jangka panjang]. Itu [tiada rencana jangka panjang] sebabnya saya minta kontrak diakhiri. Terima kasih kepada semua orang di klub untuk waktu yang tak terlupakan,” ungkapnya.

Hasenhuettl mulai menukangi Leipzig sejak Mei 2016, pindah dari melatih Ingolstadt 04. Dia lantas secara mengejutkan mampu mengantar tim promosi RB Leipzig langsung finis di peringkat kedua Bundesliga sehingga lolos ke Liga Champions Eropa untuk pertama kali sepanjang sejarah klub.

Direktur Sport RB Leipzig Ralf Rangnick mengaku sebenarnya klub masih ingin mempertahankan Hasenhuettl memasuki musim kompetisi mendatang.

“Saya sungguh ingin klub meneruskan memasuki musim depan bersama Ralph Hasenhuettl sebagai pelatih kepala. Dari lubuk hati terdalam, saya berharap masa depannya [Hasenhuettl] yang terbaik, secara profesional ataupun pribadi,” kata Rangnick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper