Bisnis.com, JAKARTA – Pemain Mainz 05 dan Freiburg diminta kembali ke lapangan setelah menuju ke ruang ganti saat turun minum karena penalti yang diberikan terkait video asisten wasit (VAR) untuk handsball pada pertandingan Bundesliga Jerman pada Selasa pagi WIB (17/4/2018).
Dalam pertandingan penutup pekan ke-30 Bundesliga di Stadion Opel Arena di Mainz, wasit Guido Winkmann, yang juga sedang menuju terowongan sebelum intervensi VAR, meminta para pemain untuk kembali sehingga pemain Mainz Pablo De Blasis dapat mengeksekusi dan sukses mengonversi penalti pada injury time babak pertama.
Penalti itu diberikan untuk handaball bek Freiburg Marc-Oliver Kempf bahwa VAR mendapati hal tersebut setelah peluit turun minum berbunyi.
Pelatih Freiburg Christian Streich, yang belakangan diusir keluar lapangan karena berselisih paham, berada di tepi lapangan dan memegangi kepalanya karena tidak percaya setelah diminta untuk mengarahkan kembali para pemainnya masuk lapangan.
Kempf, yang membuat timnya dihukum penalti, digantikan saat turun minum.
Terdapat penundaan 10 menit sebelum dimulainya babak kedua akibat sejumlah penggemar melemparkan ribuan gulungan tisu ke dalam lapangan sebagai bentuk protes terhadap pertandingan-pertandingan Senin malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB.
Banyak penggemar di Jerman menolak pertandingan-pertandingan digelar pada Senin malam, mengatakan pertandingan-pertandingan semestinya dimainkan pada akhir pekan di mana sebagian besar penggemar dapat menyaksikannya. Protes-protes telah berlangsung pada sebagian besar pertandingan Senin.
De Blasis kemudian menambahi gol kedua untuk tuan rumah 12 mrni jelang laga usai menyusul kesalahan yang dilakukan kiper Freiburg Alexander Schwolow.
Sistem VAR telah digunakan di Liga Jerman musim ini, tetapi beberapa kali memicu kontroversi sebab hal itu menjadi sorotan dalam berbagai keputusan yang memicu sengketa.
Hasil laga kali ini memengaruhi tim-tim yang akan degradasi ke 2.Bundesliga. Tambahan 3 poin membuat Mainz naik ke peringkat ke-15 dengan keunggulan selisih gol atas Freiburg, yang turun ke peringkat ke-16, spot playoff degradasi. Kedua tim sama-sama mendulang nilai 30, tetapi Mainz 05 mempunyai selisih gol lebih baik yakni -15 berbanding -24.
Tim lain yang juga mengoleksi nilai 30 ialah Wolfsburg di peringkat 14 dengan selisih gol terbaik dibandingkan dengan Mainz dan Freiburg yakni -7.
Dua posisi terbawah klasemen sementara diisi dua tim dengan sejarah panjang di Bundesliga yakni Hamburg dan Koln masing-masing dengan nilai 22 dan 21.
Hamburg adalah juara Bundesliga sebanyak enam kali, terakhir pada musim 1982-1983, sedangkan Koln dua kali juara yaitu pada musim 1963-1964 dan 1977-1978.
Secara matematis, dengan sisa masing-masing empat pertandingan, Hamburg dan Koln masih bisa masuk zona aman yang kini berjarak 8 dan 9 angka. Namun, itu tentu bukan pekerjaan mudah, karena tim-tim di atasnya seperti Wolfsburg, Mainz, dan Freiburg pun terus bekerja keras mengamankan posisi paling tidak di peringkat 16, slot khusus playoff penentuan promosi-degradasi melawan peringkat ketiga 2.Bundesliga.
Bundesliga, kompetisi teratas dalam sistem sepak bola Jerman, diikuti 18 tim. Empat tim yang finis teratas lolos ke Liga Champions Eropa, peringkat kelima dan keenam ke Liga Europa, sedangkan dua tim terbawah degradasi ke 2.Bundesliga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
