Bisnis.com, JAKARTA - Perseru Serui berhasil bertahan di Liga 1 setelah melalui pertarungan dramatis secara mengejutkan memberi kekalahan satu-satunya di kandang Persib Bandung sepanjang Liga 1 musim ini dengan skor 2-0.
Dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Perseru tampil luar biasa dan tak kenal lelah dengan kewajiban menang untuk bisa bertahan di Liga 1.
Bertarung pada Minggu (12/11/2017) dan disiarkan secara langsung TV One, Perseru tampil ganas. Anak asuh pelatih Agus Yuwono yang datang dari Serui, Yapen, Papua, ini menggebrak sejak kick-off.
Pada babak pertama satu peluang terbaik Perseru hanya berujung pada tiang kanan gawang Persib. Namun pada babak kedua, Perseru mampu lebih mengendalikan permainan.
Hal itu tak lepas dari lapangan yang di banyak bagiannya digenangi air akibat hujan deras mengguyur Soreang begitu babak kedua dimulai dan anak-anak Perseru ternyata lebih bisa bermain dalam kondisi seperti itu dibandingkan dengan para pemain tuan rumah.
Baru 6 menit berlangsung, tendangan bebas Ryutaro Karube masih dapat diblok kiper Muhammad Natshir, bola rebound dihantam penyerang Perseru Mariando Djonak Uropmabin, namun lagi-lagi Natshir bisa memblok dengan tubuhnya sehingga bola melenting ke atas melewati mistar gawang.
Pada menit ke-70 akhirnya datang gol tim tamu. Kapten Persib Ahmad Jufrianto melakukan pelanggaran terhadap striker Perseru Silvio Escobar hanya sekitar 2 meter di hadapan kotak penalti dan kali eksekusi Karube sukses membuka skor.
Tendangannya mengarah ke sudut kanan atas dan posisi kiper Natshir yang terlihat agak maju meninggalkan garis gawang makin membuatnya sulit menepis laju bola.
Persib pun lantas seperti tersentak untuk menghindari kekalahan di hadapan pendukung sendiri. Sejumlah serangan pun dibangun melalui bintang muda berdarah Flores, Nusa Tenggara Timur, Billy Keraf, dan Febri Hariyadi.
Namun, lapangan yang dipenuhi air menyulitkan segenap upaya Maung Bandung untuk menjebol gawang Perseru yang dikawal kiper Annas Fitrianto. Bahkan, upaya Persib mendekati kotak penalti kerap kali terhadang lebih dulu oleh dua bek Perseru, Mohammad Zaenuri dan Boman Aime.
Di tengah upaya Persib mendapatkan gol balasa demi mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang, Perseru justru mampu menggandakan keunggulan lewat serangan balik yang dituntaskan Escobar dengan tendangan keras mendatar dari luar kotak penalti pada menit 81, skor 2-0 bertahan hingga laga usai.
Dengan kemenangan itu, Perseru finis di posisi ke-15 atau batas aman terbawah dengan nilai 37 atau 2 angka lebih baik dari Semen Padang FC yang pada saat bersamaan menang juga dengan skor 2-0 atas PS TNI berkat gol-gol dari Vendri Mofu (4’) dan Marclei Sacramento dari titik penalti pada menit ke-42.
Selamatnya Perseru dan degradasinya Semen Padang FC ini bisa disebut dramatis, karena dengan menghadapi Persib yang belum pernah kalah di Bandung sepanjang Liga 1 musim ini, sebenarnya peluang Semen Padang untuk selamat dari degradasi lebih besar ketimbang Perseru.
Jika Perseru maksimal seri versus Persib, maka nilai Perseru dan Semen Padang sama-sama 35 dan Semen Padang-lah yang bertahan di Liga 1 karena unggul head to head 3-1 atas Perseru meskipun Perseru unggul selisih gol.