Bisnis.com, JAKARTA - Klub Liga Sepak Bola Inggris berisiko menghadapi kebangkrutan setelah promosi ke Liga Primer, kata pakar keuangan.
Antara musim 2008-09 dan 2015-16, tulis laporan BBC.com bertajuk Premier League: Clubs 'risk bankruptcy' with promotion, ada 19 klub memasuki papan atas, dan hanya satu - Crystal Palace – yang terhindar kerugian.
“Kerugian rata-rata di musim promosi mereka lebih dari £300.000 per minggu,” kata data keuangan perusahaan Vysyble.
Namun Liga Sepak Bola Inggris (EFL) mengatakan laporan semacam itu "membingungkan realitas situasi bagi para pendukungnya".
Sebagian besar klub yang dipromosikan menghasilkan uang di musim Premier League pertama mereka. “Namun, setelah empat tahun, hanya satu dari empat yang masih dalam kondisi hitam,” menurut laporan Vysyble.
Satu dari tiga klub langsung terdegradasi dan dua dari tiga lainnya turun lagi dalam waktu tiga tahun.
Laporan tersebut menggambarkan "kelelahan ekonomi" yang mencoba bersaing dengan klub Liga Primer yang lebih mapan.
Penulis BBC.com, Roger Bell mengatakan banyak penggemar dan pemilik klub EFL melihat promosi ke papan atas sebagai "tiket emas untuk kekayaan yang tak terhitung" tetapi kenyataannya mencoba bertahan di Liga Primer "akhirnya membuat kerugian".
"Kelebihan biaya finansial" ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang, Bell melanjutkan, yang tidak dapat dipecahkan dengan parachute payments ke sisi yang terdegradasi, meskipun sekarang bisa mencapai lebih dari £ 90 juta.
"Klub-klub EFL yang menghabiskan lebih dari sekadar kemampuan mereka, pada kenyataannya, mempertaruhkan masa depan mereka dengan mengejar mimpi, itulah mimpi, dan mimpi yang sebenarnya lebih cenderung berakhir sebagai mimpi buruk finansial," Bell menambahkan.
Juru bicara EFL mengatakan ini adalah "salah satu kompetisi paling kompetitif di dunia sepak bola" dan berada dalam "posisi keuangan yang kuat".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
