Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Ekuador Vs Argentina: Stadion Atahualpa Jadi Momok Tim Tango

Stadion Atahualpa, Quito, Ekuador, akan menjadi palagan hidup dan mati Timnas Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. La Albiceleste membutuhkan kemenangan di partai terakhir kualifikasi zona Amerika Selatan atau Conmebol melawan Ekuador, Rabu pagi WIB.
Timnas Argentina/Reuters
Timnas Argentina/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Stadion Atahualpa, Quito, Ekuador, akan menjadi palagan hidup dan mati Timnas Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. La Albiceleste membutuhkan kemenangan di partai terakhir kualifikasi zona Amerika Selatan atau Conmebol melawan Ekuador, Rabu pagi WIB.

Argentina saat ini berada di tangga keenam klasemen sementara zona Conmebol dengan nilai 25. Untuk lolos ke Rusia tahun depan, Argentina harus berada di empat besar atau setidaknya di peringkat kelima meski nantinya wajib melakoni satu lagi babak play-off melawan Selandia Baru sebagai wakil dari zona Oceania.

Walhasil, tambahan tiga angka akan sangat diperlukan Argentina untuk langsung lolos. Namun nasib Argentina juga berada di tangan tim lain. Sebab, pada waktu bersamaan penghuni papan atas klasemen juga menunaikan partai terakhir.

Chile, penghuni tangga ketiga, akan menantang pemuncak klasemen, Brasil, yang sudah memastikan diri lolos ke Rusia. Jika Chile kalah dan Argentina menang, Tim Tango akan melesat ke papan atas lantaran saat ini selisih poin keduanya hanya satu angka.

Satu lagi laga yang ikut mempengaruhi nasib Argentina adalah Peru versus Kolombia. Peru kini bertengger di posisi lima klasemen sementara dengan nilai 25, sama dengan Argentina. Hanya, Peru unggul selisih gol. Adapun Kolombia adalah penghuni peringkat keempat dengan nilai 26. Jika salah satu tim menang, ini akan menguntungkan bagi Argentina, dengan catatan Argentina juga menang melawan Ekuador.

Namun laga lawan Ekuador bukan perkara mudah. Sebab, walau secara kualitas tim Ekuador berada di bawah Argentina, lokasi pertandingan ibarat neraka bagi olahragawan. Kota Quito berada di ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut. Jika dibandingkan, Kota Quito hampir sama tingginya dengan puncak Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang setinggi 2.911 meter.

Tipisnya kadar oksigen akan menjadi masalah bagi skuad Argentina. Keberuntungan berpihak pada para pemain Ekuador yang sudah terbiasa hidup dan bermain sepak bola sepanjang 90 menit di ketinggian tersebut.

Argentina punya pengalaman buruk bermain di ketinggian ekstrem. La Albiceleste kepayahan bermain di kandang Bolivia, Estadio Hernando Siles, yang punya ketinggian lebih parah, yakni 3.637 meter, pada 2013. Ketika itu, Lionel Messi sampai muntah-muntah dan Angel Di Maria terkapar di atas lapangan lantaran lemas kekurangan oksigen.

Pelatih fisik Atletico Tucuman- klub Divisi Utama Argentina, Hernan Puerta, memberi saran bagi tim nasional Argentina untuk datang lebih awal ke Quito. Tujuannya, agar fisik pemain bisa beradaptasi. Pemain harus berlatih teratur di Quito untuk mempercepat adaptasi. Namun, untuk jaga-jaga, tim pelatih harus menyiapkan tabung-tabung oksigen.

"Tetap ada cara untuk mengatasi penyakit ketinggian," kata pelatih yang punya pengalaman menemani Atletico Tucuman saat menyambangi markas El Nacional, di Ekuador, beberapa bulan lalu itu.

Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli, menegaskan timnya kini dalam kondisi siap tempur melawan Ekuador. Kemenangan menjadi target mutlak mantan pelatih Sevilla itu. Sampaoli yakin timnya masih bisa diselamatkan. "Saya masih yakin kami bisa lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia. Kami fokus hadapi Ekuador," kata Sampaoli.

Pelatih Ekuador, Jorge Celico, mengatakan meski timnya sudah tak punya peluang ke Rusia, bukan berarti mereka akan bermain seadanya melawan Argentina. Mereka tak akan mudah memberikan kemenangan untuk Tim Tango.

Pelatih berusia 53 tahun asal Argentina itu juga tak akan main mata demi sekadar nasionalisme membawa tim tanah kelahirannya lolos putaran final Piala Dunia 2018. "Saya punya komitmen besar kepada masyarakat Ekuador dan saya sudah putuskan melatih di sini. Saya akan lakukan yang terbaik untuk tim Ekuador," kata Celico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper