Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Kontrak Messi dengan Barca Mandek, Ini Penyebabnya

Penyerang Lionel Messi tinggal menyisakan 18 bulan dalam kontraknya dengan Barcelona. Namun pembicaraan kontrak barunya dengan klub Spanyol itu tak kunjung selesai.
Lionel Messi/Reuters-Albert Gea
Lionel Messi/Reuters-Albert Gea

Bisnis.com, JAKARTA - Penyerang Lionel Messi tinggal menyisakan 18 bulan dalam kontraknya dengan Barcelona. Namun pembicaraan kontrak barunya dengan klub Spanyol itu tak kunjung selesai.

Laman The Guardian menuliskan bahwa mandeknya pembicaraan kontrak baru itu disebabkan oleh aturan yang ditetapkan Badan Liga Spanyol, LFP, soal beban gaji pemain setiap klub. LFP mematok beban gaji pemain setiap klub Spanyol hanya 70 persen dari neraca keuangan mereka setiap tahunnya.

"Barcelona harus menganalisa situasi ini dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Barca tak bisa melewati batasan 70 persen dari bujet dan karena itu kami harus membuat neraca keuangan kami meningkat," ujar Wakil Presiden Barcelona, Oscar Grau.

Lionel Messi saat ini disebut mendapatkan pendapatan 22 juta euro atau sekitar Rp 310 miliar per tahunnya dari Barcelona. Nilai itu setelah dipotong pajak. Pendapatan Messi saat ini lebih rendah dari Luis Suarez dan Neymar yang telah memperpanjang kontrak mereka dengan pendapatan 25 juta euro atau sekitar Rp 352 miliar per tahun.

Kenaikan gaji Neymar dan Suarez itu ternyata membuat beban gaji Barcelona saat ini meningkat hingga batas 70 persen dari total pengeluaran mereka. Jika ingin menambah nominal total pengeluaran, maka Barcelona harus meningkatkan pendapatan mereka pula.

Grau menyatakan salah satu opsi untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menekan beban gaji mereka adalah dengan menjual sejumlah pemain.  Selain itu, Barcelona juga akan berupaya menggenjot pendapatan mereka dari sisi komersil. Saat ini mereka sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan retail asal Jepang, Rakuten, yang berminat menjadi sponsor mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper