Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertarungan Calon Presiden FIFA Dimulai di Miami

Pertarungan perebutan posisi puncak di badan sepak bola dunia dimulai di AS pada Kamis (12/2/2016), di mana para calon presiden FIFA berharap dapat mengamankan suara-suara krusial dari negara anggota badan sepak bola yang terhantam masalah skandal di kawasan itu.
Markas besar FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Ruben Sprich
Markas besar FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Ruben Sprich

Bisnis.com, MIAMI -  Pertarungan perebutan posisi puncak di badan sepak bola dunia dimulai di AS pada Kamis (12/2/2016), di mana para calon presiden FIFA berharap dapat mengamankan suara-suara krusial dari negara anggota badan sepak bola yang terhantam masalah skandal di kawasan itu.

Ofisial UEFA Gianni Infantino dan ketua AFC Sheikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa keduanya diharapkan akan memberikan presentasi kepada anggota-anggota CONCACAF, yang mengurusi sepak bola di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia.

Infantino, sekutu kunci dari mantan kandidat presiden yang sedang terkena skors Michel Platini, dan Sheikh Salman, ketua yang berpengaruh di Konfederasi Sepak Bola Asia, bertarung untuk mendapatkan hak untukmenggantikan mantan presiden FIFA Sepp Blatter pada pemilihan yang berlangsung akhir bulan ini.

Sosok-sosok lain yang juga mengikuti pemilihan adalah Pangeran Ali bin Al Hussein asal Yordania, Tokyo Sexwale asal Afrika Selatan, dan Jerome Champagne.

Kelima kandidat itu diharapkan memberikan presentasi kepada para ofisial CONCACAF di hotel di Miami dari Kamis sampai Jumat.

Belum diketahui apakah pemimpin CONCACAF -- yang memiliki 35 suara dalam pemilihan presiden FIFA -- akan menginstruksikan para anggotanya untuk mendukung salah satu kandidat.

Grup payung dari para anggota CONCACAF yang berasal dari Amrika Tengah, UNCAF, pada bulan lalu menyatakan dukungannya kepada Infantino untuk menggantikan Blatter.

CONCACAF menjadi jantung skandal korupsi global, di mana mantan presidennya Jeffrey Webb dan suksesornya Alfredo Hawit keduanya ditahan tahun lalu pada penggrebekan terpisah di Swiss.

Infantino bergabung dalam persaingan untuk menggantikan Blatter yang akan berlangsung pada 26 Februari mendatang, menyusul skors yang dijatuhkan kepada pemimpin UEFA Michel Platini.

Piala Dunia yang diperbesar Infantino berjanji akan memberishkan FIFA jika terpilih setelah berbulan-bulan tudingan-tudingan korupsi yang telah menceburkan badan sepak bola itu ke dalam krisis terburuk dalam sejarahnya.

Ofisial UEFA itu berencana untuk menerapkan pembatasan 12 tahun bagi para ofisial senior dan meningkatkan transparansi di dalam FIFA.

Infantino, yang juga telah mengamankan dukungan dari negara-negara Amerika Selatan, juga berencana untuk memperbesar Piala Dunia sehingga diikuti 40 tim dan menciptakan sistem "rotasi bersih" untuk tuan rumah turnamen itu, di mana tiap benua akan perlu menunggu setidaknya dua edisi sebelum kembali menjadi tuan rumah pesta akbar itu.

Sementara itu, Sheikh Salman asal Bahrain berkata kepada FIFA pada bulan lalu bahwa ia meyakini persaingan untuk menjadi presiden merupakan "pertarungan dua kuda pacu" antara dirinya dan Infantino.

"Saya pikir Gianni mendapatkan dukungan dari konfederasinya (UEFA) dan saya pikir Asia memiliki kandidatnya. Dari apa yang saya dengar, dari apa yang saya rasakan, saya pikir ini adalah antara saya dengan dia," kata Sheikh Salman.

Dengan semakin dekatnya proses pemilihan, kampanye berlangsung semakin panas pada Kamis, di mana Pangeran Ali asal Yordania mengkritik taktik-taktik yang dilancarkan para rivalnya.

Pangeran Ali mengutuk upaya yang dilakukan kandidat-kandidat lain untuk mengamankan blok dukungan dari konfederasi-konfederasi regional, mendesak ke-209 anggota FIFA untuk memilih sebagai individu-individu.

Memecah dunia "Saya bukan kandidat yang berusaha untuk menggunakan sejumlah komite eksekutif atau konfederasi untuk mendorong para pemilih melalui cara tertentu," kata Pangeran Ali kepada para pewarta di Jenewa.

"Itulah bedanya saya dengan kandidat-kandidat lain... Jika kandidat-kandidat lain memilih untuk bekerja pada wilayah-wilayah dan berusaha untuk memecah dunia, maka, ya, saya pikir itu keliru," tambahnya.

Berbicara di Jenewa, Ali mengutarakan rencana-rencana untuk tahun pertama pada pekerjaannya, menyoroti ikrarnya untuk merilis laporan mantan jaksa AS Michael Garcia pada dugaan penyuapan dan korupsi pada proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

FIFA belum merilis laporan 2014 itu, menekankan pada penundaan-penundaan prosedur. Garcia mengundurkan diri sebagai bentuk protesnya, mengklaim bahwa laporan itu ditutup-tutupi.

Ali selanjutnya mengatakan ia akan menerapkan pembatasan dua durasi dalam empat tahun masa jabatan untuk presiden FIFA dan anggota-anggota komite eksekutif jika terpilih.

Ia juga memperingatkan bahwa FIFA, yang terperangkap dalam serangkaian skandal yang sebagian besar melibatkan para petingginya, berpacu dengan waktu untuk mengimplementasi reformasi.

"Dunia sedang membersihkan diri terlepas dari apakah FIFA menyukainya atau tidak," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper