Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Kabut Asap, Sriwijaya FC Bisa Batal Jamu Arema di Jakabaring

Gara-gara Kabut Asap, Sriwijaya FC Bisa Batal Jamu Arema di Jakabaring
Sejumlah pengendara melintas di jalan yang terselimuti kabut asap di Jln. Jenderal Sudirman, Palembang, Rabu (9/9) malam./Antara
Sejumlah pengendara melintas di jalan yang terselimuti kabut asap di Jln. Jenderal Sudirman, Palembang, Rabu (9/9) malam./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kabut asap yang tidak kunjung hilang menyebabkan klub sepak bola Sriwijaya FC terpaksa bersiap pindah kandang. Sriwijaya dijadwalkan menjamu Arema Cronus dalam laga kandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring pada 10 Oktober 2015.

Namun tampaknya lokasi pertandingan mesti pindah karena Palembang masih diselimuti asap tebal. "Kami siapkan dua pilihan stadion dalam laga kandang nanti," kata Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku operator klub, Kamis, 1 Oktober 2015.

Menurut dia, kedua stadion yang masing-masing berada di Kota Bandung dan Padang tersebut sangat layak digunakan sebagai arena laga kandang Sriwijaya melawan Arema Cronus. Meski demikian, ia tetap berharap kabut asap menipis, sehingga pertandingan dapat berlangsung di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Faisal menjelaskan, manajemen SFC menerima surat elektronik dari Sekretaris Piala Presiden Cahyadi Wanda pada Rabu pagi. Surat tersebut berisi permintaan agar SFC memantau kondisi dan perkembangan kabut asap di Palembang dalam rentang waktu 5-10 Oktober 2015.

Pemantauan diperlukan untuk mengetahui kondisi cuaca dan kualitas udara di Jakabaring pada hari pertandingan. "Keputusannya akan disampaikan menjelang laga."

Sementara itu, Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris menuturkan, akibat kabut asap yang melanda Palembang, tim Laskar Wong Kito bertolak dari Palembang ke Malang lebih cepat.

Hal itu dilakukan agar latihan Asri Akbar dan kawan-kawan tidak terganggu kabut asap. Selain itu, kata Achmad, pihaknya ingin lebih cepat beradaptasi dengan kondisi cuaca dan stadion di Kanjuruhan. "Udara di Malang jauh lebih sehat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper