Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Sekjen Asian Football Confederation (AFC) Peter Velappan merasa terguncang dengan mundurnya Alex Soosay, sesama warga negara Malaysia yang merupakan penggantinya, dari jabatan nomor dua di badan sepak bola Asia tersebut.
Soosay bulan lalu di-suspend dari posisinya sebagai sekjen, menyusul muncunya keputusan untuk menyelidiki dirinya setelah Malay Mail melaporkan dirinya menutupi praktik kotor yang diduga berupa suap dan korupsi.
Dugaan kecurangannya berupa penyembunyian dokumen itu muncul setelah dilakukan eksternal audit terhadap AFC, yang ketua sebelumnya dari Qatar, Mohammed bin Hammam, telah disanksi Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Mohammed bin Hamman diduga melakukan praktik kotor juga dengan menyuap sejumlah anggota Komite Eksekutif FIFA sehingga negara asalnya bisa terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Saat ini posisi Ketua AFC diisi oleh Salman bin Ebrahim Al Khalifa dari Bahrain.
Velappan, kini 79 tahun, menjadi sekjen AFC sejak 1978 sebelum Soosay menggantikannya pada 2007. Velappan menyatakan kekecewaannya atas perangai Soosay, yang telah pula menolak berbagai tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada dirinya.
“Saya sungguh sulit memahami mengapa Alex mengambil riiko yang menghancurkan karier dan namanya dengan berlaku bodoh semacam ini,” ungkap Velappan kepada surat kabar Singapore's Today.
Dalam pandangan Velappan, Soosay sebelumnya menjalani karier yang bagus dengan menjadi pemain sepak bola yang baik, pelatih yang baik, dan juga menjabat sebagai sekretaris eksekutif Asosiasi Sepak Bola Negeri Sembilan.
“Kepergiannya meninggalkan AFC memukul saya, karena dia seorang pekerja keras, sederhana, dan rendah hati. Jadi saya terkejut mendapatkannya terlibat dalam insiden seperti ini,” lanjut Velappan.
AFC belum memerinci kepada publik bagaimana proses investigasi yang dilakukan terhadap Soosay, yang bekerja untuk organisasi tersebut selama 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
