Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilihan Presiden FIFA: Selandia Baru Tarik Dukungan dari Blatter

Selandia Baru menarik dukungannya dari incumbent Presiden FIFA Sepp Blatter dan mengalihkan suaranya kepada Pangeran Ali bin Al Hussein dalam pemilihan pemimpin badan sepak bola dunia tersebut.
Presiden FIFA Sepp Blatter (kiri) bersama Wakil Presiden FIFA Ali bin Al-Hussein. Keduanya bertarung berebut posisi nomor satu di badan sepak bola dunia itu./ESPN
Presiden FIFA Sepp Blatter (kiri) bersama Wakil Presiden FIFA Ali bin Al-Hussein. Keduanya bertarung berebut posisi nomor satu di badan sepak bola dunia itu./ESPN

Bisnis.com , JAKARTA - Selandia Baru menarik dukungannya dari incumbent Presiden FIFA Sepp Blatter dan mengalihkan suaranya kepada Pangeran Ali bin Al Hussein dalam pemilihan pemimpin badan sepak bola dunia tersebut.

Presiden Federasi Sepak Bola Selandia Baru (NZF) Mark Aspden menyatakan hal itu meskipun 11 negara anggota Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) sepakat mendukung Sepp Blatter.

"Peristiwa yang baru terjadi memunculkan pertanyaan bahwa pertandingan telah digiring ke dalam kenistaan dan kami butuh perubahan. Kami sudah melihat calon terbaik yang kami yakini mampu memimpin FIFA. Kami tidak percaya reformasi dapat terjadi di bawah kepemimpinan Blatter," kata Aspden pada Jumat (29/5/2015).

Blatter yang mengincar jabatan kelimanya menolak mundur sebagai pucuk pimpinan Federation Internationale de Football Association (FIFA) setelah terjadi skandal korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di organisai sepak bola dunia itu.

Akibatnya, Blatter kehilangan dukungan dari Eropa, sementara Australia, Amerika Serikat, dan Kanada juga menyatakan akan memilih Ali.

Selandia Baru menolak memilih Blatter karena sikap tidak bertanggung jawab atas skandal yang terjadi di FIFA bertentangan dengan norma yang berlaku di Selandia Baru.

"Jika organisasi di sini (Selandia Baru) bermasalah etika, maka tidak mungkin petingginya tidak mundur dalam situasi seperti itu," tutur Aspden.

Dia mengatakan sikapnya untuk berpaling dari Blatter tidak bermaksud untuk memengaruhi suara dari 10 negara OFC. Bagaimana pun, Selandia Baru adalah anggota paling berpengaruh di OFC setelah Australia memilih bergabung dengan Asian Football Confederation (AFC) pada 1 Januari 2006.

Markas besar OFC pun berada di Auckland, Selandia Baru. Tapi organisasi ini dipimpin oleh David Chung (Chung Kim Hion), warga negara Papua Nugini keturunan China yang lahir di Malaysia.

"Saya rasa teman-teman (anggota OFC) harus bisa mengambil posisi yang berbeda pada isu-isu penting tanpa berdampak pada persahabatan secara keseluruhan. Keputusan kami berdasarkan pada apa yang terbaik bagi perkembangan sepak bola Selandia Baru," kata Aspden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper