Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIFA Kena Skandal Korupsi, Ancaman Sanksi Untuk Indonesia Bakal Terus Jalan

FIFA Kena Skandal Korupsi, Ancaman Sanksi Untuk Indonesia Bakal Terus Jalan
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta/Antara-Hafidz Mubarak
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta/Antara-Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Jamal Azis, mengatakan penangkapan pejabat teras Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang dicurigai terkena suap tak akan menyurutkan langkah lembaganya untuk meminta dukungan agar Kementerian Pemuda dan Olahraga membatalkan surat pembekuan PSSI. Menurut dia, penangkapan itu justru semakin memberikan keyakinan jika sepak bola tidak bisa disuap.

“Kami masih akan tetap melakukan langkah agar Kemenpora mencabut surat pembekuan dan meninjau keberadaan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Soal pencabutan pembekuan ini pak Jusuf Kalla juga sudah memberikan lampu hijau,” kata Jamal saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 27 Mei 2015.

Menurut Jamal,  penangkapan pejabat FIFA tidak akan berpengaruh terhadap ancaman sanksi FIFA pada Indonesia, karena Menpora telah dinilai ikut campur tangan urusan PSSI. Menurut dia, Kemenpora harus segera mencabut surat pembekuan sebelum 29 Mei 2015 sesuai tenggat yang diberikan FIFA. “Cabut surat Menpora (pembekuan PSSI)  agar  Indonesia tidak kena sanksi dan roda sepak bola bisa berjalan lagi,” katanya.

Menpora membekukan PSSI April lalu karena mengakabikan BOPI yang tidak merekomendasikan Persebaya dan Arema Cronus mengikuti kompetis Liga Indonesia (Liga Bank Nasional Qatar). Masalah kepemilikan dua klub itu dinilai masih belum diselesaikan dengan tuntas. BOPI adalah lembaga di bawah kantor Menpora yang berwenang memberi rekomendasi layak tidaknya pertandingan atau kompetisi olahraga.

Jamal meminta agar penangkapan pengurus FIFA tidak dinilai sebagai kebobrokan lembaga sepak bola dunia tersebut. Menurut dia, penangkapan itu justru menjadi bukti ketatnya pengawasan yang dilakukan FIFA terhadap para seluruh anggota dan pengurusnya. “Ini pembuktian begitu bersih dan ketatnya pengawasan FIFA terhadap kasus pengaturan pertandingan, pencucian uang, dan suap. Kami dari PSSI juga sudah melakukan kerja sama intelejen dengan radar sport untuk mengawasi praktik tersebut,” ujar dia.

Pada Rabu pagi, 27 Mei 2015, sejumlah pejabat FIFA ditangkap oleh Kepolisian Swiss di Hotel Bintang lima di kawasan Zurich. Penangkapan dilakukan atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang sebelumnya telah menyelidiki tuduhan korupsi di FIFA. Penangkapan dilakukan saat para perwakilan berkumpul menjelang Kongres FIFA.

Ada sekitar 10 pejabat senior yang diduga terlibat dalam kasus dugaan penggelapan, pemerasan, dan pencucian uang. Beberapa nama yang disebut ditangkap adalah Jeffrey Web dari Kepulauan Cayman. Dia menjabat Wakil Presiden Komite Eksekutif. Nama lainnya adalah  Eugenio Figueredo dari Uruguay yang menjabat Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Presiden Asosiasi Sepakbola Amerika Selatan, Jack Warner dari Trinidad dan Tobago yang merupakan mantan anggota Komite Eksekutif.

Mereka diduga terlibat dalam permainan di penawaran hak siar TV, pemasarannya, serta suap saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Saat ini Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah mencari cara mengekstradisi para pejabat yang ditangkap tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper