Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKHIR KISRUH SEPAKBOLA: JK Tegaskan Opsi Revisi SK Pembekuan PSSI Berasal dari Menpora

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan opsi revisi aturan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia berasal dari Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi.
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta/Antara-Hafidz Mubarak
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta/Antara-Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan opsi revisi aturan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia berasal dari Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla menanggapi isu bahwa revisi atau pencabutan Surat Keputusan Menpora No. 01307 tanggal 17 April 2015 tentang Pembekuan PSSI merupakan keputusan dirinya secara sepihak.

“Saya panggil Menpora untuk membahas penyelesaian. Menpora mengajukan konsep revisi, bukan saya yang mengajukan. Setelah saya revisi beberapa kata-kata, oke ini saja yang dipakai,” jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa(26/5/2015).

Dia memaparkan, revisi aturan yang dimaksud ialah dengan membiarkan kompetisi PSSI terus berjalan dan menghapus pembekuannya.

Selain itu, tim transisi akan tetap mendampingi PSSI untuk mengevaluasi dan mengawasi persepakbolaan nasional.

Sebelumnya, Kalla mempertemukan Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, dan Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di Istana Wakil Presiden.

Kalla menceritakan diskusi yang berlangsung antara lain mengungkapkan upaya untuk memperbaiki sepak bola dengan menaikkan prestasi.

Agar prestasi naik, maka harus ada pemain, aktivitas, kompetisi, dan penonton. Untuk berkompetisi harus ada yang mengatur, yakni PSSI.

“Jadi kalau mau bola maju, berprestasi, ya PSSI harus berjalan aktif dengan baik. Tidak mungkin tidak. Kita tetap harus masuk FIFA,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper