Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persebaya & Perseru Kecewa dengan Sikap BOPI

Manajemen Persebaya Surabaya dan Perseru Serui mengaku kecewa dengan sikap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menolak memberi rekomendasi bagi digelarnya turnamen pramusim QNB Indonesia Champions Cup 2015.
Menpora Imam Nahrawi/Antara-Widodo S. Jusuf
Menpora Imam Nahrawi/Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Persebaya Surabaya dan Perseru Serui mengaku kecewa dengan sikap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menolak memberi rekomendasi bagi digelarnya turnamen pramusim QNB Indonesia Champions Cup 2015.

Turnamen ini awalnya direncanakan kick off pada 26 Mei 2015. Namun, PT Liga Indonesia membatalkannya karena tidak adanya rekomendasi BOPI. Padahal semua prosedur proses rekomendasi dan perizinan yang dibutuhkan telah diajukan PT Liga kepada BOPI.

"Kita tidak bisa omong apa lagi. Kekecewaan kami memuncak apalagi kita sudah mempersiapkan tim lagi. Bahkan hari ini tim Persebaya lakukan ujicoba dengan tim PorProv Jatim," kata Sulaiman Hary Ruswanto, manajer Persebaya, pada Rabu (20/5/2015).

"Pemerintah harusnya mengerti kondisi kita selain itu BOPI jangan semena-mena. Kami ingin kegiatan sepak bola kembali berjalan dan berlatih normal. Karena buat pemain, pelatih, dan ofisial tim, rezeki mereka sebagian besar dari bola. Keputusan ini membuat pemain juga sanga kecewa dan kita terancam ditinggal sponsor," tambah Gandar, sapaan akrapnya.

Dia juga membeberkan seharusnya Menpora bisa merasakan kerugian klub-klub jika kompetisi atau turnamen tidak diputar.

"Saat ini banyak klub sudah memotong 50 persen kontrak untuk menyelamatkan kelangsungan klub saat ini. Bukan mustahil kami tidak akan mendapatkan penghasilan selama setahun ini. Selain pemain dan ofisial, banyak yang menggantungkan nasib dari sepak bola," kata Gandar.

Sementara itu Manajer Perseru Yan Pieter Ayorbaba mengaku tambah kecewa dan bingung dengan situasi ini. Dia menilai seharusnya kehadiran pemerintah di sebuah negara adalah untuk menjaga dan melindungi warganya sehingga dapat mencapai kemakmuran.

"Sepak bola Indonesia saat ini sedang digiring kepada kehancuran total. Para pemimpin bangsa yang beraneka ragam ini hendaknya menjunjung tinggi perbedaan karena NKRI di dirikan dalam keanekaragaman," ungkap Ayorbaba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : LigaIndonesia.co.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper