Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI Khawatirkan Sanksi FIFA & Pemerintah

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengatakan khawatir terhadap sanksi yang akan diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan FIFA, apabila melanggar peraturan yang diterapkan.
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Christian Hartmann
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Christian Hartmann

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mengatakan khawatir terhadap sanksi yang akan diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan FIFA, apabila melanggar peraturan yang diterapkan.

"Oh tentu, tentu (khawatir). Kerusakannya akan sangat dahsyat," kata Djohar di kantor PSSI Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan sanksi dari FIFA bisa berimbas pada dunia sepak bola Tanah Air yang terancam tidak bisa mengikuti kompetisi di tingkat internasional.

"Sanksi pemerintah juga apabila dibekukan dan tidak diakui juga sangat dahsyat. Artinya kompetisi tidak jalan, karena izin-izin dari kepolisian juga tidak dapat karena tidak diakui pemerintah," ucap Djohar.

Dia menjelaskan sanksi tersebut juga bisa berimbas pada klub-klub Indonesia yang bermain di kompetisi Liga Indonesia (QNB League). "Itu menghancurkan pergerakan sepak bola kita, kompetisi berhenti dan merusak semua. Klub tidak bisa menghasilkan."

Djohar menjelaskan imbas sanksi Kemenpora bisa berakibat pada masalah ekonomi klub-klub Tanah Air yang tidak mendapatkan pemasukan apa pun selama kompetisi dihentikan. "Seperti dihentikan awal kemarin itu merusak semuanya. Pertandingan nggak jalan, tidak ada tiket, tidak ada uang masuk, tidak ada sponsor yang bayar, maka klub makin menderita."

Oleh karena itu, Djohar mengatakan PSSI berupaya agar tidak mendapatkan sanksi dari FIFA ataupun Kemenpora.

Dia mengatakan PSSI masih membutuhkan pemerintah agar bisa mengembangkan sepak bola Tanah Air. "Kita berusaha agar PSSI harus punya hubungan baik dengan FIFA, dan harus punya hubungan baik dengan pemerintah. Tidak mungkin membangun sepak bola tanpa pemerintah, membangun sepak bola memerlukan negara."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper