Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA 2022 Digelar Musim Dingin, Tak Ada Kompensasi untuk Klub

FIFA menegaskan tak ada kompensasi apa pun terhadap klub terkait dengan berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar pada musim dingin.
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA - FIFA mengeluarkan pernyataan yang menegangkan lagi dengan menegaskan bahwa tidak ada kompensasi apa pun bagi klub yang kehilangan pemainnya akibat cedera atau apa pun masalah terkait dengan pemain akibat penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar pada musim dingin.

Sebelumnya Task Force Federation Internationale de Football Association (FIFA) memicu kemarahan klub-klub Eropa dengan merekomendasikan agar putaran final Piala Dunia 2022 digelar pada November dan Desember yakni tepat pada musim dingin.

Rekomendasi gelaran hajatan bola terbesar pada musim dingin itu dilatarbelakangi oleh sangat tingginya suhu di wilayah Timur Tengah apabila event tersebut dilaksanakan pada Juni-Juli yang merupakan musim panas.

Padahal bulan-bulan tersebut merupakan masa berputarnya kompetisi domestik di negara-negara Eropa, meskipun tidak demikian hal dengan negara-negara anggota Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) yang lazim memecah dua bagian liga dalam negerinya.

Sekjen badan sepak bola dunia tersebut, Jerome Valcke, menegaskan bahwa tidak ada rencana pemberian kompensasi finansial terkait dengan ‘gangguan’ yang terjadi terhadap kompetisi domestik negara-negara mana pun.

“Tak ada kompensasi. Mereka punya waktu 7 tahun untuk mereorganisasi sepak bolanya menjelang Piala Dunia 2022,” ungkapnya.

Sebelumnya Ketua Asosiasi Klub-klub Eropa Karl-Heinz Rummenigge menyatakan klub-klub Eropa meminta kompensasi finansial atas terhenti sementaranya liga domestik akibat putaran final Piala Dunia pada November dan Desember 2022.

Hasil kerja Task Force FIFA itu akan diratifikasi dalam rapat badan sepk bola dunia itu yang dijadwalkan berlangsung bulan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper