Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISL 2015, Jalan Berliku Pusam dari Palaran ke Gianyar, Bali

Proses perpindahan home base, Bali United Pusam dari Stadion Palaran ke Stadion Dipta, Gianyar Bali ternyata tidak mudah.
 CEO Bali United Pusam Yabes Tanuri (kiri) dan Harbiansyah (kanan), Komisaris Bali United Pusam/Ligaindonesia
CEO Bali United Pusam Yabes Tanuri (kiri) dan Harbiansyah (kanan), Komisaris Bali United Pusam/Ligaindonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Proses perpindahan home base, Bali United Pusam dari Stadion Palaran ke Stadion Dipta, Gianyar Bali ternyata tidak mudah.

"Saya sangat bersyukur bertemu Pak Yabes (CEO Bali United Pusam) dan melakukan kerjasama ini. Tadinya kita berencana pindah ke Bandung, Sangata, Sleman, dan Martapura,"kata Harbiansyah, Komisaris Utama Bali United Pusam di Jakarta, Rabu sore (17/12).

Selain itu, sambungnya,  Pak Yabes juga membawa sponsor utama yakni Corsa hingga 3 tahun ke depan.

"Sekali lagi saya jelaskan kenapa pindah kandang, karena Pusam ini ketergantungan penonton. Di Stadion Palaran itu hampir tidak ada yang menonton kami. Saya berinisiatif mencari jalan keluar agar Pusam tetap hidup,"jelas pria berkacamata ini.

Pria yang duduk sebagai Wakil Ketua BTN ini mengatakan proses 15 hari untuk berbicara masalah Pusam.

"Beliau (Pak Yabes) tertarik kita bermain di Bali. Apalagi di Bali belum ada klub ISL, jadi saya setujui. Selain itu konsep pak Yabes, tak hanya bicara soal pembinaan tapi juga ingin meningkatkan sisi bisnisnya,"bebernya.

Harbiansyah juga memastikan pelatih sebelumnya Nil maizar tidak diperpanjang lagi karena memang belum ada kontrak.

"Sebelumnya saya masih ingin Nil Maizar apalagi dia sudah saya anggap penyelamat tim kami dari degradasi musim lalu. Tapi setelah berdialog dengan dengan partner baru, kami menunjuk Indra Sjafri. Kami akan bicara dengan Indra Sjafri. Mungkin dia sudah punya gambaran. Ada 12 pemain yang akan dipertahankan. Termasuk Bayu Gatra dan Aldaer Makatindu,"ungkapnya.

"Soal tanggapan masyarakat Bali, kami sudah bicara dengan Asprov sana. Sudah bicara dengan Bupati dan Gubernur juga. Soal nama tidak apa-apa. Itu proses, proses alam yang akan menentukan. Tapi bagi saya yang penting adalah pembinaan. Target, asal jangan terdegradasi. Kalau sekarang ditargetkan juara, berat. Mungkin dalam lima tahun ke depan, pemain kami sudah matang dan bisa di tarhetkan juara,"tambah Harbiansyah.

Soal pemain Harbianyah juga mengindasikan beberapa pemain Timnas U-19 yang tidak terpakai oleh beberap klub akan diboyong ke Pusam. Bisa juga dari pemain Timnas U-19 B kemarin atau Timnas Senior.

"Kami juga akan tetap lakukan seleksi. Tidak langsung comot. Meskipun dari pemain Timnas U-19 sekalipun, siapa tau ada yang cedera. Jadi kami tidak beli kucing dalam karung," ungkapnya. (Ligaindonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper